Senin, 02 Januari 2012

Penyakit Menular Seksual Sifilis (Raja Singa)

Penyakit Menular Seksual Sifilis (Raja Singa)

Penyakit Menular Seksual Sifilis juga dikenal dengan nama Great Imitator karena gejala-gejala awalnya mirip dengan gejala-gejala sejumlah penyakit lain. Penyakit Menular Seksual Sifilis sering dimulai dengan lecet yang tidak terasa sakit pada penis atau bagian kemaluan lain dan berkembang dalam tiga tahap, yang dapat berlangsung lebih dari 30 tahun. Penyebab dari penyakit ini adalah bakteri Treponema pallidum.
  1. Gejala-gejala
Berikut beberapa gejala umum yang dapat timbul dari penyakit ini:
1)      Timbul benjolan di sekitar alat kelamin.
2)      Kadang-kadang disertai pusing dan nyeri tulang seperti flu, yang akan menghilang dengan sendirinya tanpa diobati.
3)      Ada bercak kemerahan pada tubuh sekitar 6-12 minggu setelah berhubungan seksual.
4)      Selama 2-3 tahun pertama, penyakit ini tidak menunjukkan gejala apa pun. Namun, setelah 5-10 tahun penyakit ini menyerang susunan saraf otak, pembuluh darah, dan jantung.
5)      Pada perempuan hamil, penyakit ini dapat menular kepada bayi yang dikandungnya sehingga mengakibatkan kerusakan pada kulit, hati, limpa dan keterbelakangan mental.
  1. Tahapan Penyakit Menular Seksual Sifilis
Jika tidak segera diobati, akan muncul empat tahap gejala Penyakit Menular Seksual Sifilis tingkat lanjut.
1)      Tahap I (Penyakit Menular Seksual Sifilis Primer)
Terjadi 9-10 hari setelah terinfeksi. Pada tahap ini timbul luka di penis, bibir kemaluan atau leher rahim yang tidak terasa nyeri.
2)      Tahap II (Penyakit Menular Seksual Sifilis Sekunder)
Terjadi beberapa bulan setelah tahap pertama terjadi. Gejala dari tahap ini adalah dengan adanya kalainan kulit (bercak kemerahan) yang tidak gatal, terutama pada telapak tangan dan kaki. Selain itu, ada pembesaran kelenjar getah bening di seluruh tubuh. Bisa juga muncul kutil di sekitar alat kelamin dan anus.
3)      Tahap III (Penyakit Menular Seksual Sifilis Laten)
Pada tahap ini tidak ada keluhan ataupun gejala, namun infeksi berlanjut dengan menyerang alat-alat atau bagian tubuh lainnya. Kondisi ini hanya dapat dilihat setelah melalui pemeriksaan darah khusus Penyakit Menular Seksual Sifilis.
4)      Tahap IV (Penyakit Menular Seksual Sifilis Tersier)
Timbul 5-30 tahun setelah tahap Penyakit Menular Seksual Sifilis II terjadi. Pada tahap ini terdapat kerusakan di alat tubuh penting dan menetap pada otak, pembuluh darah dan jantung, serabut saraf, serta sumsum tulang belakang.
sifilisHasil laporan kesehatan menunjukkan bahwa Penyakit Menular Seksual Sifilis tidak sama dengan gonorrhea dan chlamydia, biasa ditemukan pada orang dewasa. Meskipun demikian, tetap saja Penyakit Menular Seksual Sifilis merupakan masalah penting bagi remaja di negara berkembang.
Untuk masalah Penyakit Menular Seksual Sifilis ini, Anda perlu hati-hati. Biasanya, Anda tidak menyadari bahwa teman di sekitar Anda, bakan mungkin teman dekat Anda, terjagkit penyakit ini. Hal ini dikarenakan Penyakit Menular Seksual Sifilis kadang tidak menimbulkan gejala apa-apa. Oleh karena itu, bagi Anda yang selalu bersama dalam tempat kerja atau teman bermain, jangan mudah percaya bahwa teman Anda tidak mengalaminya. Sebagai contoh kasus yang terjadi di daerah Tangerang. Penyakit Menular Seksual Sifilis ditemukan dari hasil donor darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tangerang, Banten. Dari ratusan pendonor, banyak yang mengandung berbagai penyakit dan umumnya terinfeksi Penyakit Menular Seksual Sifilis.
Berikut Antara News melaporkan. Hasil donor darah PMI Tangerang banyak yang tercemar Penyakit Menular Seksual Sifilis. Hal ini membuktikan bahwa bukan di Amerika saja, yang disebut sebagai negara super, tetapi di Indonesia juga sudah banyak yang terjangkit Penyakit Menular Seksual Sifilis. Kasus ini baru terjadi di Tangerang, yang terkenal sebagai kota usaha dan menerima banyak urbanisasi. Dari hasil donor darah tersebut, setiap bulannya terdapat 250 kantong darah, yang diambil dari para pendonor, dan sebagian diantaranya tercemar hepatitis B, hepatitis C, dan Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Nah, bagi Anda yang ingin mencari donor darah untuk saudara atau teman yang sakit, sebaiknya Anda meminta untuk tes dahulu. Biasanya, jika Anda berada di desa, Anda langsung saja mengambil darah dan hanya ditanya darah yang cocok. Hal ini memang lebih murah, namun risiko terjangkit penyakit kelamin lebih besar. Meskipun membeli darah di PMI mahal, namun lebih higienis dan terjamin kualitasnya sehingga kemungkinan tertular penyakit kelamin lebih kecil, bahkan tidak ada.
Sumber:
Pisani Elisabeth. 2008. Kearifan Pelacur. Jakarta
MalarekVictor, Natasha. 2008. Menyibak Pedagang Seks Dunia.
Erna, Iswati. Awas bahaya Penyakit Kelamin. 2010.
Dan, dari berbagai sumber lainnya.
Semesta kenyataan hidup ini adalah kesibukan berbuat menurut Allah SWT, semoga kita pun demikian adanya. Amin.

0 komentar:

Posting Komentar

Entri Populer

 

©2009 SEKS & GAIRAH | by TNB