Senin, 02 Januari 2012

Seks anal yang berbahaya

Seks anal (bahasa Inggrisanal sex atau anal intercourse) adalah hubungan seksual di mana penis yang ereksi dimasukkan ke dalamrektum melalui lubang anus pasangan seksualnya. Selain itu penetrasi anus dengan dildobutt plugvibrator, lidah, dan benda lainnya juga disebut seks anal. Seks anal dapat dilakukan oleh seorang laki-laki terhadap perempuan (hubungan heteroseksual), maupun dilakukan seorang laki-laki terhadap sesama laki-laki (hubungan homoseksual).

Alasan

Dalam beberapa budaya persetubuhan anal reseptif perempuan (female receptive anal intercourse) diterima karena risiko kehamilan lebih rendah (walaupun tidak ada jaminan, karena mani dapat masuk dari anus melalui perineum ke vagina). Seks anal juga digunakan untuk menjaga keperawanan karena hymen tidak rusak. Alasan lain adalah karena anus lebih "ketat" daripada vagina (terutama setelah kelahiran bayi), karena itu lebih memberikan kepuasan bagi penis.


Risiko kesehatan

Seks anal berisiko bagi kesehatan karena bakteri pada kolon sigmoideum, bagian dari usus besar yang dekat dengan rektum, akan terangkat dan masuk ke penis saat penis yang berukuran kurang lebih 15 cm memasuki anus. Kolon sigmoideum ini mengandung banyak bakteri yang dapat menginfeksi penis pelaku seks anal. Jaringan di dalam anus sangat halus, tipis dan rapuh sehingga tindakan penetrasi ke dalam rektum merusak jaringan dalam rektum sekaligus dapat menimbulkan rasa sakit.

Adapun efek lainnya adalah merusak kekencangan otot di anus yang berdampak pada berkurangnya daya tahan dalam mengontrol buang air besar. Tindakan seks anal yang sering dilakukan dapat dikaitkan dengan pendarahan, kebocoran dan ketidakmampuan menahan buang air besar, rasa sakit pada rektum, serta munculnya benjolan atau sobekan pada dinding rektum.
Seks anal berisiko lebih tinggi menularkan penyakit menular seksual dibandingkan hubungan seks melalui vagina. Hal ini karena jaringan otot di sekitar tepi anus dan jaringan dinding rektum adalah jaringan yang tipis, halus, dan mudah robek, sehingga peluang terjadinya sobekan kecil disertai pendarahan sangat besar. Sobekan kecil didertai pendarahan ini memungkinkan penyebaran penyakit.Kondom dapat melindungi dari penularan penyakit, akan tetapi karena rektum tidak memiliki pelumas alami seperti yang dimiliki vagina, maka kondom dapat robek atau lepas saat melakukan seks anal, karena itulah hubungan seks anal jauh lebih berisiko kecuali dipastikan bahwa kedua belah pihak bebas penyakit

0 komentar:

Posting Komentar

Entri Populer

 

©2009 SEKS & GAIRAH | by TNB