Implan Payudara, AS Sudah Tahu Bahayanya
AS telah menyelidiki silikon implan payudara buatan Perancis sejak tahun 2000 silam.

Implan payudara (Corbis)
VIVAnews - Badan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah mengetahui bahaya silikon untuk implan payudara buatan sebuah perusahaan di Perancis sejak 11 tahun lalu. Akibatnya, penggunakan silikon payudara jenis ini dilarang di Amerika Serikat.
AS telah mengendus ada sesuatu yang tidak beres pada silikon buatan perusahaan Poly Implant Prosthese (PIP) di Perancis sejak tahun 2000 lalu, sepuluh tahun sebelum perusahaan itu bangkrut. Dilansir dari Reuters, Selasa, 27 Desember 2011, AS bahkan mengirimkan tim investigasi ke PIP di La Seyne Sur Mer, Perancis, pada Mei 2000.
Hasil temuan tim penyelidik FDA sungguh mengejutkan. Mereka menemukan 11 penyimpangan dan temuan pencemaran dalam pabrik. Hasil temuan ini disampaikan dalam sebuah surat peringatan kepada pendiri PIP, Jean-Claude Mas.
"Suka atau tidak, kami memiliki standar yang mungkin lebih tinggi atau setidaknya berbeda dari negara lain. Jika Anda ingin produk Anda kami setujui, lebih baik diam dan patuhi ketentuan kami," kata Boyd Burkhardt, seorang ahli bedah plastik dari Arizona, menyetujui tindakan FDA.
Implan payudara yang diproduksi PIP memang tidak sesuai dengan standar kesehatan yang ditetapkan pemerintah Perancis. Perusahaan ini kedapatan menggunakan silikon untuk industri, bukannya silikon kosmetik, sebagai bahan implan payudara karena sudah di ambang bangkrut.
Bahan silikon ini mudah bocor dan meledak. Jika sudah demikian risikonya adalah kanker. Pemerintah Perancis bergerak cepat untuk mengatasi hal ini. Kementerian Kesehatan Perancis menggratiskan operasi pengangkatan silikon PIP pada sekitar 30.000 wanita di negara tersebut.
Kekhawatiran bukan hanya didera wanita Perancis. Produk silikon PIP telah menyebar ke seantero Eropa hingga ke Amerika Latin. Sebelumnya, ribuan wanita di Eropa mengajukan gugatan terhadap klinik tempat mereka menanam silikon berbahaya tersebut.
AS telah mengendus ada sesuatu yang tidak beres pada silikon buatan perusahaan Poly Implant Prosthese (PIP) di Perancis sejak tahun 2000 lalu, sepuluh tahun sebelum perusahaan itu bangkrut. Dilansir dari Reuters, Selasa, 27 Desember 2011, AS bahkan mengirimkan tim investigasi ke PIP di La Seyne Sur Mer, Perancis, pada Mei 2000.
Hasil temuan tim penyelidik FDA sungguh mengejutkan. Mereka menemukan 11 penyimpangan dan temuan pencemaran dalam pabrik. Hasil temuan ini disampaikan dalam sebuah surat peringatan kepada pendiri PIP, Jean-Claude Mas.
"Suka atau tidak, kami memiliki standar yang mungkin lebih tinggi atau setidaknya berbeda dari negara lain. Jika Anda ingin produk Anda kami setujui, lebih baik diam dan patuhi ketentuan kami," kata Boyd Burkhardt, seorang ahli bedah plastik dari Arizona, menyetujui tindakan FDA.
Implan payudara yang diproduksi PIP memang tidak sesuai dengan standar kesehatan yang ditetapkan pemerintah Perancis. Perusahaan ini kedapatan menggunakan silikon untuk industri, bukannya silikon kosmetik, sebagai bahan implan payudara karena sudah di ambang bangkrut.
Bahan silikon ini mudah bocor dan meledak. Jika sudah demikian risikonya adalah kanker. Pemerintah Perancis bergerak cepat untuk mengatasi hal ini. Kementerian Kesehatan Perancis menggratiskan operasi pengangkatan silikon PIP pada sekitar 30.000 wanita di negara tersebut.
Kekhawatiran bukan hanya didera wanita Perancis. Produk silikon PIP telah menyebar ke seantero Eropa hingga ke Amerika Latin. Sebelumnya, ribuan wanita di Eropa mengajukan gugatan terhadap klinik tempat mereka menanam silikon berbahaya tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar